Ignasius Jonan Sindir Beda Opini mengenai Musibah di Sosmed – Menteri Daya serta Sumber Daya Mineral atau ESDM, Ignasius Jonan mengkritik terdapatnya ketidaksamaan opini di sosial media ihwal musibah. “Buminya satu, sekolahnya beda, gagasannya beda, ini yang gw bingung,” katanya di Gedung Kementerian ESDM, Jumat, 12 Oktober 2018.
Pengakuan Jonan itu salah satunya menyikapi jumlahnya silang opini di sosial media berkaitan pemicu gempa. “Jika pengetahuan yang gw sekolah saat itu tidak ada. Buminya satu, ilmunya satu, gagasannya satu. Karena itu geologi itu pengetahuan kura-kura gw katakan itu. Banyak yang komentar, satu perihal komentarmya macem-macem,” katanya.
Karena sangat macam-macamnya sebab beberapa orang dengan latar belakang yang berlainan turut memiliki pendapat, menurut Jonan, keadaan jadi tidak aman. “Umumnya saat berlangsung gempa, beberapa orang geologi memandangnya pada alam,” tuturnya.
Akan tetapi biasaya, kata Jonan, beberapa sarjana geologi umumnya jarang berkomunikasi dengan penduduk luas. “Jadi lihatnya alam, terkadang alam gaib ikut serta semua jenis,” katanya sekalian bercanda. “Nah mengakibatkan jika telah gini, semua komentar, sebab lama tidak menulis, pada akhirnya menulis (di sosial media). Menulis ini terkadang pemberitaannya dapat simpang siur.”
Jonan mengharap beberapa hal yang simpang siur masalah musibah itu bisa diluruskan supaya penduduk tidak bingung. Awal mulanya gempa berkekuatan 7,4 taraf richter serta tsunami yang menerjang lokasi Palu, Donggala, Sigi, Parigi Moutong serta Pasangkayu pada Jumat, 28 September 2018.
Selanjutnya Jonan menjelaskan untuk selekasnya membuat team sah menjadi corong pemerintah tentang info musibah. “Jadi dibikin team selekasnya. Nah ini yang jadi corong sah negara, bukan pemerintah saja, tetapi negara,” katanya.
Menurut Ignasius Jonan, yang sangat terpenting serta mesti ada tubuh otoritas untuk memberitahukan tentang musibah. Jonan merekomendasikan Kementerian Agraria serta Tata Ruangan (ATR)/Tubuh Pertanahan Nasional (BPN) menjadi otoritas. “Kami memberi dukungan dari tubuh geologi, BMKG dan lain-lain. Memerlukan satu yang memberitahukan ini agar kita dapat menuturkan serta ada mencegah awal mulanya,” katanya.